TIRAKAT UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT
*Ajaran disini harus dilihat murni sebagai suatu upaya untuk meningkatkan derajat ilmu dimana dengan laku ilmu prihatin yang mampu mempengaruhi jiwa akan membuat seseorang menjadi lebih arif dalam mengendalikan emosi, mengurangi nafsu serta memaksimalkan energi yang telah dikuasainya.
*Sehingga tubuh dan jiwa menjadi lebih peka terhadap segala sesuatu baik yang hanya bersifat getaran atau makna tersirat yang amat halus sekalipun, laku ini bisa disesuaikan dengan hasrat yang muncul di dalam hati.
*Mungkin, ketika kita mencoba suatu langkah, kita tidak akan tahu maknanya namun setelah selesai barulah kita tahu hikmahnya.
*Niatkan setiap laku untuk pengendalian diri dan ini bersifat pribadi. Tidak ada ilmu yang bisa ditransfer seperti halnya permainan sulap (tiban) tanpa terlebih dahulu si pelaku memiliki alasan-alasan atau penyebab mengapa ia menjalani atau mencari ilmu ini dan itu. ini umpamanya minuman teh yang terbuang percuma
dari sebuah toko karena tidak ada persediaan cangkir untuk menuangkannya.
MUTIH
*Dalam menjalani laku ini seseorang harus mampu menahan lapar dahaga pada siang hari dan ketika malam tiba atau pagi sebelum mulai tampak sinar matahari hanya dibolehkan makan makanan yang serba putih, seperti: Air Putih dan Nasi Putih.
*Dalam kondisi demikian tubuh menjadi lemas dan perasaan raga kita semakin ringan hingga boleh dikatakan tekanan energi dalam tubuh sama dengan Jin sehingga wajar mereka yang mutih terkadang bisa melihat jin. Orang yang menjalani laku mutih ini dia secara otomatis syahwatnya menurun.
NGERUH
*Dalam menjalani tahap ini seseorang tidak boleh makan segala sesuatu yang memiliki nyawa. Sebab apapun yang memiliki nyawa mengandung nafsu hingga apabila dimakan akan mempengaruhi/meningkatkan nafsu pemakannya.
*Tujuan Ngeruh adalah menghilangkan nafsu. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi misalnya: Daging segala macam hewan, Telur, Ikan laut atau tawar, Bahan yang mengandung daging seperti mecin, terasi dan susu.
NGEBLENG
*Adalah menghentikan segala macam kebiasaan demi mencapai suatu tingkat dari perenungan yang tinggi. Pelaku puasa dari tahapan yang cukup berat ini ia harus berpantang :
Makan, Minum, Tidur, Keluar rumah, Bersenggama, Menyalakan api.
*Namun bagi mereka yang belum mampu sebaiknya laku ini disesuaikan dengan kondisi fisik. Sebab hitungan laku batin tidak hanya disesuaikan dengan ukuran psikis saja tetapi fisik juga.
JEJEG
*Jejeg bisa diartikan atau mempunyai makna lurus (Tegak). lurus disini adalah penggambaran agar mereka yang menjalani tahapan ini menjadi manusia yang lurus lahir dan batinnya. Pada tahapan ini pelaku tidak diperbolehkan menekuk kaki sepanjang hari kecuali saat shalat atau buang hajat.
LELANA (Mengembara)
*Lelaku pada tahapan ini dijalani dengan berjalan kaki mulai matahari terbenam hingga terbit. Selama dalam perjalanan dianjurkan mengolah jiwa dan selalu introspeksi diri.
*Selama laku lelana ini kemungkinan akan menemui hal-hal yang jauh dari jangkauan akal kita. Sehingga diharapkan bisa menambah kekayaan batin.
TIDAK TIDUR 3 MALAM
*Apabila anda mampu menahan ngantuk serta tidak memejamkan mata selama 3 malam lamanya maka anda akan bisa melihat Jin. Hal ini memang termasuk lelaku yang berat sekali. Namun jika disertai niat yang kuat, semuanya akan terlaksana dengan baik.
KHARISMA KILAT
*Bila anda dirundung bahaya atau sedang dalam keadaan terjepit menghadapi orang zalim, slah satu cara untuk bisa membuat orang zalim itu lemah atau dengan gertakan halus saja membuatnya gentar, maka jalan salah satunya adalah menjalani laku dengan cara : Berdiam diri mulai waktu dzuhur hingga ashar tanpa bergerak sedikitpun.
TIDUR DI ATAS POHON
*Bertapa tidur diatas pohon pada malam hari. Secara fisik, tidur diatas pohon pada malam hari akan menyebabkan tubuh menjadi lemas, sebab pohon mengeluarkan C2. Tetapi menurut disiplin para ahli ilmu khodam justru akan menghasilkan sesuatu yang sangat spektakuler karena tubuh yang lemas serta situasi malam akan banyak mendatangkan hal-hal gaib yang bisa disaksikan.
NGASREP
*Lelaku jenis ini ialah seseorang yang melakukan tirakat berpuasa seperti biasa namun pada malam harinya harus menghindari makanan atau minuman yang mangandung garam,gula,bawang putih dan bawang merah.Jadi anda hanya makan nasi putih saja dengan lauk pauk yang tidak diberi bumbu maupun garam, ataupun penyedap rasa sekalipun.